Wednesday, 20 July 2016

cara membuat kerudung syari dirumah tanpa mesin jahit

Cara Membuat  Kerudung syari di ruah tanpa mesin jahit





video pembuatan tudung labuh dengan jahit tangan



Alhamdulillah diberikan kesempatan oleh Allah berkenalan dengan ukhti-ukhti sholihat dari negeri jiran. Memang, kuasa Allah sangat indah. dulu saya berharap bisa ke malaysia untuk bisa membeli tudung labuh yang banyak dipakai oleh muslimah disana namun mimpi itu belum kesampaian, dan Allah wujudkan dengan pertemuan indah dengan muslimah malaysia yang akhirnya mengajari saya membuat tudung labuh. Rasanya adem, sejuk, bahannya jatuh, namun tidak terawang dan kesannya bisa dipakai dalam acara formal. Sebenarnya apa sih tudung labuh itu?

Tudung = Jilbab

Labuh = Panjang

jadi, sama artinya dengan Jilbab panjang. lha, bedanya apa sih dengan jilbab panjang yang ada di Indonesia?. Sebenarnya tidak ada bedanya sih, beberapa teman-teman saya yang dulu dari pesantren beberapa memiliki jilbab khas pesantren yang mirip dengan tudung labuh malaysia. Namun entah mengapa, saya lebih tertarik pada tudung labuh malaysia, mungkin karena bahan dan pilihan warna yang rata-rata berwarna pastel, kesukaan saya. Juga khasnya ada pada jahitan di depan jilbab nya[yang menjulur dari bawah dagu sampai bagian batas bawah jilbab.
Kesempatan berkenalan dengan teman-teman malaysia tidak saya sia-siakan, saya banyak belajar, terutama bahasa, kebiasaan, dan tidak lupa, saya minta diajari cara membuat tudung labuh. Awalnya saya menyangka muslimah-muslimah malaysia yang menggunakan tudung labuh itu membeli tudung labuh ditoko-toko muslimah, namun kak maysarah yang asli malaysia mengatakan, bahwa tudung labuh bisa dibuat menggunakan tangan, dan pinggir jilbabnya dirapikan dengan menggunakan lilin, asalkan bahannya polyester[yang ketika dibakar oleh api berubah seperti plastik].
Mendengar penjelasan kak maysarah, membuat saya sangat senang dan segera mencari kain polyester. Kebetulan tudung labuh yang digunakan di malaysia rata-rata menggunakan Kain Koshibo sebagai bahan kain utamanya. Rabbi, dari tahun lalu sampai sekarang, setiap kali mengetikkan kain koshibo dalam search engine, selalu tidak tersedia di kawasan indonesia. Mungkin ada, namun belum ada yang menjualnya secara online. Hiks..
Akhirnya, tidak kehabisan akal, saya kembali ke toko kain menanyakan bahan kain polyester yang jatuh dan tidak terawang, alhamdulillah dapat. Nama kain nya “Sanwash”, dan memang di malaysia pun kain sanwash juga banyak digunakan untuk pembuatan tudung labuh.  Akhirnya saya mengawali belajar membuat tudung labuh dengan kak maysarah dengan menggunakan kain ceruti, sangaaaattt tipis[menyesal telah membelinya karena sampai detik ini sudah tidak pernah dipergunakan sama sekali]. diajarilah saya cara membuat pola, menerka-nerka ukuran yang pas agar ukuran depan dan belakang panjangnya tidak jauh beda, dan juga menjahit bagian depan yang awalnya cukup membuat mata saya sakit karena harus berulang kali memperhatikan tusukan jarumnya, sampai pada proses finisihing, merapikan pinggiran jilbab dengan api lilin.. hehe..
dan sampai saat ini, sudah beberapa tudung labuh yang saya buat dengan tangan saya sendiri, alhamdulillah peminatnya cukup banyak. bahkan kemarin ada yang mau memesan 1 lusin, namun urung karena khawatir bahannya tidak cocok, jadinya beliau memesan 2 jilbab saja. Ya, saya memang tidak memiliki skill menjahit, terlebih pengetahuan tentang pola yang sama sekali masih “0”. Mendengar saya bisa membuat dan menjual tudung labuh, mama sangat meng-apresiasi bahkan mengajarkan saya cara membuat pola baju yang benar, sekalipun pada akhirnya saya menyerah karena tetap tidak mengerti.
Ya, bisa membuat bahan pakaian terlebih hijab dengan tangan sendiri itu adalah kenikmatan yang luar biasa. Saya tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk sekedar membeli jilbab panjang syari yang rata-rata harganya sampai Rp.60.000-an. Tentu yang lebih menyenangkan, bisa menjadikan hobi ini sebagai bisnis kecil dan syiar dakwah tentang hijab syar’i.
So, bagi yang tertarik sama tudung labuh, jangan ragu-ragu pesan kesaya yaaa.. tentunya tidak perlu khawatir, pinggiran jilbab sudah lebih rapi dengan jahitan neci atau zigzag. tidak perlu repot menyematkan banyak peniti ataupun jarum pentul. Dengan sekali pakai, dan sedikit lipatan di daerah pipi, kamu sudah bisa menggunakan tudung labuh ini untuk seluruh aktifitas mu, baik formal maupun yang santai. ukuran bisa menyesuaikan, cuma untuk saat ini hanya 2 ukuran 130 dan 150 cm. Yuuk, berhijab syar’i..:)
(https://jejakhidupku203.wordpress.com/2013/08/26/karyaku-tudung-labuh-malaysia/)

No comments:

Post a Comment